Mengenal Instagram Ads
Instagram ads adalah konten berbayar, bisa berupa story atau post yang biasanya diunggah oleh pelaku bisnis untuk mempromosikan produk barang atau jasa mereka. Sekilas, post atau story yang diunggah terlihat mirip, tapi yang membedakannya adalah tulisan ‘Sponsored’ yang ada di bawah nama akun pengiklan.
Tak hanya itu, iklan ini berbeda dari tipe iklan konvensional yang sering kita lihat. Jenis iklan ini menyediakan link menuju profil Instagram sang pengiklan, link atau URL website pemilik bisnis, atau bisa langsung menuju Direct Message (DM) profil Instagram tersebut.
Fitur beriklan di Instagram ini mulai ada sejak 2013, kala Instagram mulai diakuisisi oleh Facebook. Namun, fitur ini baru dibuka dan bisa diakses untuk semua jenis usaha, termasuk usaha mikro sejak 2015, setelah dua tahun hanya menawarkan tempat beriklan untuk pelaku bisnis tertentu. Tahun 2017, Instagram ads berhasil menjaring satu juta pengiklan.
Karena berada di bawah kepemilikan Facebook, publikasi dan manajemen Instagram ads diatur dengan fitur Facebook ads manager. Oleh karena itu, rata-rata pengiklan di Instagram menggunakan akun bisnis yang terhubung dengan Facebook fanpage mereka. Facebook ads manager juga memberikan kemudahan dalam mengatur pilihan targeting iklan, sehingga para pengiklan tidak perlu pusing memilih dan memetakan audience mereka.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Instagram Insights Beserta Fitur
Gunakan Caption yang Mengundang Minat Audiens
Instagram adalah platform berbasis visual, sehingga pemanfaatan caption yang menarik dalam kampanye iklan sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan audiens. Dalam Instagram Ads, Anda memiliki batas 2.200 karakter untuk caption. Oleh sebab itu manfaatkan 2 baris teks pertama untuk menarik perhatian audiens, sehingga mereka terdorong mengklik tombol CTA yang Anda sediakan. Pastikan caption Anda relevan dengan gambar atau video yang diunggah agar pesan tersampaikan dengan jelas dan efektif.
Mengoptimasi Landing Page di Smartphone
Pengguna Instagram lebih sering memainkan aplikasi kesayangan mereka melalui smartphone atau tablet. Apabila iklan kita memiliki call to action (CTA) yang mengarah ke landing page, ada baiknya kita harus memeriksa apakah landing page tersebut sudah mobile-friendly.
Tidak ada yang lebih buruk daripada menekan tombol CTA, tapi landing page tidak sesuai dengan tampilan di layar HP. Bukan tidak mungkin kita akan kehilangan pembeli potensial hanya karena masalah ini. Berikan juga kenyamanan pada audiens setelah mereka mengklik tombol CTA di iklan kita.
Biaya Iklan yang Fleksibel
Tak hanya itu, biaya iklan di Instagram juga fleksibel, alias kita bisa memasang bid untuk penempatan iklan kita. Ada faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya biaya iklan, yaitu targeting, penempatan iklan, format iklan, dan time of year.
Tidak ada harga dasar saat beriklan di Instagram ads, semua itu tergantung pada budget yang kita miliki. Untuk mendapatkan performa yang terbaik, kita harus bisa menghitung budget iklan yang dibutuhkan per harinya. Misalnya, kita hanya memiliki anggaran Rp 20.000 per harinya untuk beriklan, berarti iklan kita bisa tayang ke 1000 pengguna Instagram. Lebih tinggi harga yang kita bayarkan, lebih luas audience yang kita jangkau.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Biaya Instagram Ads untuk Promosi Bisnis Anda!
Menyesuaikan Pengaturan Preferensi Iklan di IG
Sudah tahu belum bahwasannya di Instagram ada pengaturan khusus untuk mengatur preferensi topik iklan, ini dia panduannya:
Tetapkan Tujuan Iklan Tertarget Anda
Sekarang kita masuk ke bagian yang menyenangkan, menetapkan tujuan beriklan. Untungnya, Facebook Ads Manager menyebutkan tujuan yang ingin Anda capai dengan cara yang cukup jelas. Butuh lebih banyak lalu lintas? Pilih tujuan lalu lintas. Ingin meningkatkan kesadaran merek? Pilih sasaran kesadaran merek. Mudah sekali.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa iklan Instagram hanya berfungsi untuk tujuan-tujuan berikut:
Meskipun tujuannya sudah cukup jelas, beberapa tujuan tersebut disertai dengan langkah-langkah konfigurasi tambahan.
Tidak ada langkah tambahan di sini! Ini adalah tujuan paling standar yang akan mencoba meningkatkan brand awareness kepada lebih banyak calon pelanggan. Bagaimana Instagram menentukan ini? Hanya Tuhan dan pihak Instagram yang tahu, tetapi tujuan ini kemungkinan akan mengekspos beberapa orang baru yang relevan dengan merek Anda.
Jika reach adalah yang Anda cari (seperti memaksimalkan jumlah orang yang melihat iklan Anda), maka Anda hanya perlu memastikan untuk memilih akun Instagram Anda saat membuat iklan itu sendiri.
Perlu juga dicatat bahwa jika Anda ingin menjalankan iklan di Instagram Story, “jangkauan” saat ini adalah satu-satunya tujuan yang dapat Anda pilih.
Baca Juga: Reach vs Impressions: Mana yang Lebih Penting?
Jika Anda ingin mengirim lebih banyak orang ke situs web atau App Store untuk mengunduh aplikasi Anda, ini adalah tujuan yang tepat untuk Anda. Satu-satunya langkah tambahan yang perlu Anda ambil adalah memilih di antara dua opsi itu, lalu masukkan URL pilihan.
Jika tujuan Anda adalah engagement, satu hal yang perlu diperhatikan adalah Anda saat ini hanya dapat membayar untuk “post engagement” di Instagram. Facebook akan memungkinkan Anda membayar untuk “page engagement” dan “event responses”, tetapi saat ini tidak tersedia untuk Instagram.
Untuk mengonfigurasi ini, Anda harus memilih aplikasi dari toko aplikasi selama penyiapan.
Baca Juga: Pentingnya Identitas Visual bagi Sebuah Brand
Jika Anda bertujuan untuk menambah views video Iklan, Anda tidak memerlukan langkah penyiapan tambahan.
Sasaran ini memungkinkan Anda mendorong calon pelanggan untuk mengambil tindakan dan membeli produk Anda. Pengaturan tambahan di sini mengharuskan Anda untuk mengonfigurasi Facebook pixel atau aplikasi event berdasarkan situs web atau aplikasi yang ingin Anda promosikan; ini akan memungkinkan Anda untuk melacak konversi.
Kemampuan untuk Menerapkan Strategi Retargeting
Dengan Instagram Ads, pengiklan memiliki kesempatan untuk menerapkan strategi retargeting yang efektif. Ini memungkinkan bisnis untuk menjangkau kembali audiens yang sebelumnya telah berinteraksi dengan produk atau layanan mereka, tetapi belum melakukan pembelian. Dengan menampilkan iklan yang relevan kepada audiens yang sudah menunjukkan minat, seperti pengguna yang telah mengunjungi halaman produk atau menambahkan barang ke keranjang, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi. Strategi ini tidak hanya mengingatkan calon pembeli tentang produk yang mereka minati, tetapi juga menciptakan rasa urgensi untuk melakukan pembelian.
Fokus pada Satu Tujuan
Masih ingat dengan tujuan iklan yang disebutkan di atas? Iklan yang baik berfokus pada satu tujuan yang telah ditetapkan. Jangan pernah menyatukan beberapa tujuan dalam satu iklan, karena audience akan merasa dibombardir sehingga mereka akan melewatkan campaign. Selain itu, iklan di Instagram lebih baik tidak memasukkan banyak nilai jual, karena akan terlihat seperti promosi.
Ciri-ciri Iklan Instagram Ads yang Menarik Banyak Audience
Cara beriklan di atas akan kurang optimal apabila tidak diimbangi dengan konten campaign yang sesuai. Desain campaign yang terkesan mewah juga tidak cukup apabila pesannya tidak tersampaikan dengan baik. Karena itu, pengiklan harus memperhatikan beberapa kriteria iklan yang menarik di bawah ini sebelum mengunggah iklan mereka.
Menambahkan Teks dalam Campaign
Kita harus ingat bahwa Instagram adalah platform media sosial yang berbasis visual, dan penggunaan teks di caption yang terlalu panjang terkesan membosankan. Ada baiknya, campaign yang hendak dipromosikan memiliki unsur teks di dalamnya.
Penggunaan teks dalam konten campaign juga berpengaruh pada format iklan yang digunakan. Perlu diketahui, Instagram ads memiliki berbagai format iklan, yaitu single image, carousel atau multipost, video (biasanya berbentuk persegi atau lanskap), dan Story ads, dan yang terbaru adalah Reels ads.
Setelah menentukan formatnya, pengiklan bisa mulai menulis teks di konten campaign. Buatlah teks yang menceritakan produk dengan gaya bahasa yang cocok dan relevan untuk target audiens. Untuk iklan format video, kita juga bisa bercerita dengan gaya storytelling.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Kampanye Paid Ads yang Efektif